Polda SULUT Tidak Izinkan Aksi Solidaritas : IMIPA Pusat & AMPT-DPC Lakukan Aksi Jumpa Press Terkait Rasisme Terhadap Orang Papua
Solidaritas Mahasiswa Papua Manado sikap Pernyataan Rasisme harus Lawan |
Manado, WWW.KABARMAPEGAA.COM ---- Sebanyak Solidaritas mahasiswa papua di manado dan Ikatan
Mahasiswa Indonesia Papua (IMIPA) Pusat dan
Asosiasi Mahasiswa Penggunungan Tenngah dewan Perwakilan Cabang Manado (
AMPT-DPC) melakukan Aksi Jumpa Pres terkait Negara Indonesia Lakukan Rasialisme
Terhadap Bangsa Melanesia West Papua, Junpa Press Berlangsung pada kamis (03/5/2018) siang di Asrama kamasan putra
Papua di manado.
Pada Tanggal 01 Mei 2018 Surat Aksi Pemberitahaun atau Surat
Izin Aksi Demo Damai tidak di Izinkan Oleh Pihak Polda Sulawesi Utara dengan
Alasan yang Tak tepat, Sebab Kami Langsung Lazimkan Jumpa Press di Asarama
Saja, ujurnya Ketua Umum IMIPA Pusat
Willson Itlay saat Jumpa Prees di
Asrama Papua Manado.
Aksi tersebut tidak saja dilakukan oleh mereka di Mahasiswa
papua di manado tetapi Polda Sulawesi Utara
Tidakl Izinkan bagi mahasiswa
papua di manado.
“Mereka juga menghubungi beberapa media Sosial maupun Media
Cetak yakni Di Antara itu media kabar
Mapegaa, Suara Papua, dan Tribun Manado”, Jelasnya.
Kata Willson, Aksi Tak hanya di manado, massa di seluruh Indonesia
juga menggelar aksi demo Damai. Sama
dengan tuntutan massa Mahasiswa Papua Dimanado, mereka mendesak kasus Penghianiaan
Rasialisme terhadap Rakyat west Papua melibatkan Natalius Pigai , yang lakukan oleh kelompok Presiden
Republik Indonesia JOKOWI harus Meminta Maaf. Kata Willson.
Negara Indonesia lakukan Rasisme terhadap natalius Pigai
dengan menamakan pigai hitam dan moynila dan kita hanya diam saja, maka Jokowi
Sebaiknya Harus Minta Maaf, katanya.
Badan Pengurus AMPT-DPC Manado Evel Logobal mengatakan
bahwa, Jumpa Press ini merupakan wujud
solidaritas Bawah dimana terjadi insiden penembakan, penghianiaan, bahkan
sekarang yang terjadi Rasialisme yang
Lakukan Oleh Presiden Republik Indonesia JOKOWI
Terhadap Rakyat Papua, Kami Tetap akan Lawan. Katanya Evel.
Mereka berpegang Kertas
Hapes dengan sejumlah tulisan yang
diangkat seperti “pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menciptakan
pemimpin-pemimpin baru sekaligus foto natalius, dan Lawan Rasialisme terhadap
Orang Papua“ sementara yang lainnya memengan, spanduk lalu Foto Berbareng.
Di spanduk tersebut bertuliskan Aksi Solidaritas Lawan
rasialisme Terhadap Bangsa Melanesia West Papua dan Lima tuntutan dalam Sikap Mahasiswa Papua Manado
tersebut yakni, 1. Menuntut kelompok presiden jokowi atas tindakan terhadap
rasialisme terhadap bangsa west papua, 2. Menuntut atas ras melayu telah
melakukan rasialisme terhadap bangsa malanesia, 3. Menuntut PBB Segera
Intervensi Presiden Republik Indonesia jokowi Terhadap Rasialisme Rakyat bangsa malanesia west Papua, 4. Menuntut mengedili
pebyeluas rasisme bangsa malanesia west paua, dan 5. Bangsa malanesia west
papua korba rasisme ole Ras Melayu.
Pewarta : Anton F Gobay/KM
sumber : www.kabarmapegaa.com
Tidak ada komentar