MediaPaniaiSulut

OTSUS Bukan Solusi Masalah Papua


Dok Foto Pribadi
Oleh : Markus Makai
Opini,mediapaniaisulut.com--- Pemerintah Pusat negara Republik indonesia Merencanakan Otonomi Khusus (OTSUS) Dareah ini tujuannya Menyahabiskan Nyawa Manusia, bukan membangunan manusaia papua dan aceh tetapi OTSUS hadir tujuan hanya Membunuh rakyat setempat dan melalui itu merampas hasil kekayaan di negeri papua.
Masalah diatas tanah Papua sudah mulai sejak eksis tahun 1963, dimana negara Indonesia melakukan berbagai macam operasi militer unruk menumpas orang Papua yang ingin mendirikan Negara Papua. Penentuan Pendapat Nasib Rakyat [PEPERA] pada tahun 1969 di holandia menggelapkan sejarah orang Papua.

Berputarnya waktu tahun ke tahun negara Indonesia melakukan berbagai pelanggaran HAM dan kriminal terhadap orang asli Papua dengan membangun stigma yang kurang wajar terhadap kami orang asli Papua. Dimana setiap kali terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh TNI/Porli selalu bilang karena minum minuman beralkohol (Miras) dan banyak alasan tergantung sudut pandang masalah.
Pada tahun 1998 sejak Indonesia berada pada era reformasi membentuk tim 100 yang diberi nama Forum Rekonsiliasi Masyarakat Irian Jaya (FORERI). Kemudian pada tahun 1999 presiden Abdulrahman Wahid membentuk Kongres Rakyat Papua sebagai wadah untuk menyampaikan seluruh aspirasi masyarakat Papua kepada pemerintah pusat. Melalui tim 100 mengajak membuka ruang dialog untuk membicara seluruh persoalan diatas tanah Papua kepada pemerintah Indonesia. Melalui hasil dialog tim 100 pada Tahun 2001 lahir Otonomi Khusus (OTSUS) sebagai pengganti Papua Merdeka.
Setelah hadir OTSUS sekarang sudah menjalan tujuh belas tahun. Kehadiran otonomi khusus memberikan ruang dan kesempatan yang seluas-luasnya kepada putra/putri asli Papua menjadi tuan diatas negerinya sendiri. Namun, persoalan hak asasi manusia (HAM) dan kriminal terhadap orang asli Papua secara sistematis dan terstuktur masih saja terjadi dibumi cendrawasih.
Kecenderunga atau mosi tidak tidak percaya rakyat Papua terus membara dalam setiap sanubari kehidupan kami kepada pemerintah pusat. Karena, Indonesia membangun Papua bukan dengan cinta kasih. Kasih adalah segalanya yang dapat merubah pola pikir imasinasi seseoarang terhadap kita. Ada beberapa hal yang paling mendasar mengapa saya bilang Indonesia membangun Papua bukan dengan Cinta Kasih:
1). Eksploitasi kekayaan alam secara besar - besaran tanpa memperhatikan kesejahteraan rakyat sesuai UUD pasal 33 ayat 3. 2). Meningkatnya Pelanggaran HAM yang tidak pernah menyelesaikan sesuai hukum yang berlaku di Negara ini. 3). Membangun stigma negara terhadap orang Papua "Pemabuk, Pembunuh, Pengacau, dll" sehingga dengan sengaja membunuh orang asli Papua seperti binatang liar. 4). Kinerja TNI dan Polri yang kurang pro aktif terhadap orang asli Papua.
Dan masih ada banyak. Sebagai manusia tentu mempunyai hak hidup yang sama dan ingat kehidupan manusia hanyalah sementara. Jabatan dan kekuasaan adalah amanah yang diberikan oleh masyarakat dan negara untuk dipertanggungjawabkan dengai baik dan benar. Fakta membuktikan negara ini sangat sulit mencari keadilan, sehingga sampai kapan pun kehidupan negara ini tidak akan aman dan harmonis. 

Tidak ada komentar